MCB Listrik: Sudah ada isu dalam sebulan terakhir ini, pemerintah berencana menghapus golongan pelanggan listrik 900 VA tanpa subsidi, 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.300 VA. Di masa mendatang, golongan pelanggan listrik hanya akan dibagi tiga, yakni pelanggan listrik 450 VA dan 900 VA (subsidi), pelanggan 4.400 VA dan 13.000 VA, serta 13.000 VA ke atas (loss stroom). Aturan penyederhanaan tersebut saat ini masih dalam proses digodok Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero). Karena itu untuk antisipasi hal tersebut, kita perlu memperhatikan alat-alat listrik di rumah kita sendiri agar aman.
Menurut UU no 30 Pasal 29 th 2009, konsumen wajib melaksanakan pengamanan terhadap bahaya akibat pemanfaatan tenaga listrik. Karena perubahan itu apabila benar-benar terjadi akan ada jutaan rumah di Indonesia akibat penambahan daya ke 4.400 VA memerlukan penggantian Miniature Circuit Breakers (MCB), agar aman dari kebakaran. Per Agustus 2017, jumlah pelanggan PLN mencapai 66,62 juta. Dari jumlah tersebut, hanya 23,1 juta pelanggan 450 VA dan 6,5 juta pelanggan 900 VA yang disubsidi. Jadi kalau dihitung manual akan ada sekitar 30 juta rumah yang memerlukan MCB baru.
Kondisi buruknya instalasi listrik di rumah atau kabel yang tidak sesuai dengan daya listrik selama ini yang menyebabkan kebakaran akibat arus listrik. Arus listrik merupakan penyebab kecelakaan yang cukup dominan. Diketahui sekitar 73% dari jumlah kebakaran di Jakarta tahun 2016 diakibatkan oleh gangguan arus listrik.
Menurut Frankco Nasarino, Product Marketing Schneider Electric dalam acara Kompasiana Nangkring mengungkapkan, selama ini harus diperhatikan pemakaian MCB yang asli bukan palsu. Juga bila ada anggapan saat arus listrik tiba-tiba terputus atau MCB rumah “jetrek” atau turun berarti ada yang salah dengan instalasi listrik. Padahal dugaan itu salah. Justru, kata dia, otomatis putusnya arus listrik itu menandakan bahwa MCB berfungsi baik. “Guna MCB adalah memutuskan (arus listrik) saat jaringan listrik kelebihan beban. Nah, kalau terjadi hal itu berarti yang harus diperhatikan adalah pemakaian listrik di rumah,” ujar Frankco.
Dengan pemasangan MCB berstandar internasional dengan merk Schneider Electric sebagai salah satu perangkat listrik, MCB listrik berfungsi sebagai pengaman terhadap gangguan hubungan singkat dan beban listrik lebih di rumah. Jadi, ketika pemilik rumah menghubungkan beban berlebih pada instalasi listrik, maka MCB akan secara otomatis memutuskan arus listrik. MCB memang alat proteksi listrik. Keadaan “jetrek” atau arus listrik otomatis mati adalah fungsi pengamanan agar risiko dan bahaya karena penggunaan listrik secara berlebihan tidak terjadi.Karena , banyak orang tak sadar dengan hal itu.
Orang cenderung kesal kalau MCB nya “jetrek” dengan mengakali agar semua alat bisa dipakai bersamaan menggunakan arus listrik. “Padahal itu bahaya,” sambungnya.Akibatnya minimal bisa berupa rusaknya alat-alat yang terhubung langsung dengan listrik. Bahkan, dalam kasus yang lebih serius, pemakaian listrik berlebihan dapat menyebabkan kebakaran.
Maka dari itu, bila di rumah Anda sudah mengalami “jetrek” berkali-kali tandanya kapasitas beban daya di rumah yang harus ditambah. Dengan menghitung MCB yang terpasang saat ini dibandingkan dengan kapasitas daya listriknya nya. MCB 6A untuk tegangan 220 Volt berarti batasan pemakaian daya listrik dalam satu waktu di rumah adalah 1.320 Watt. Kalau sudah sering “jetrek, tapi masih sibuk dengan utak-utik MCB di rumah, tanpa menambah daya maka risiko atas pemakaian beban berlebihan itu akan menimbulkan bahaya kebakaran.
Karena hal tersebut Schneider Electric, tak hentinya berinovasi untuk menjamin keamanan dan kenyamanan hunian masyarakat. Salah satunya, dengan menghadirkan produk Residual Current Circuit Breaker with Over Current Protection (RCBO) Slim Domae yang berfungsi memutus listrik secara otomatis apabila terjadi korsleting dan beban listrik berlebih, serta saat ada kebocoran arus listrik ke tanah.
Usia RCBO Slim ketahanannya bukan dilihat dari usia berapa tahun, tetapi diukur dari ketahanan turun hingga 10.000 kali bisa juga 20.000 kali kalau sering “jetrek” atau listrik mati . Dengan memasang RCBO akan memutuskan secara otomatis terjadinya arus listrik yang berlebih sehingga resiko terbakar terhindari. Slim RCBO adalah ELCB yang lebih sederhana dan sehingga bila hujan dan banjir tetap aman.karena dirancang anti air
Untuk mencegah kebakaran disarankan juga jangan menyambungkan stop kontak dengan colokan menumpuk sampai cabang empat atau lima kemudian semuanya digunakan untuk charger telepon genggam, kamera, laptop, dan powerban secara bersamaan. Kita harus mendidik keluarga terdekat kita sendiri dengan tidak membiasakan memasang stop kontak menumpuk karena berpotensi lebih mudah mengalami kebakaran.Sebab tidak bisa menjamin penambahan terminal T pada titik kontak secara berulang yang dilakukan selalu tepat. Bisa jadi bila tidak pas menyambungnya bisa timbul percikan listrik, yang berakibat fatal terjadinya kebakaran.
Untuk itu, saat terpaksa menyambungkan cabang terminal pada stop kontak, seseorang perlu memastikan letaknya sudah tepat. Selain itu yang tak kalah penting, cabang sambungan dipakai bukanlah barang palsu atau tiruan.
Jangan memakai alat listrik merk palsu, meski lebih murah karena beberapa komponen pada perangkat listrik palsu biasanya sudah dikurangi untuk mengakali harga jual menjadi lebih murah. Padahal, mengurangi komponen perangkat bisa menimbulkan bahaya.
Pada acara Kompasiana Nangkring tersebut, dikenalkan pula fungsi Mini Circuit Breaker (MCB) Box yang berisi beberapa MCB, Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB), dan Residual Current Circuit Breaker with Over Current Protection (RCBO). Alat RCBO ini ini menggabungkan fungsi MCB dan ELCB pada satu peranti. Inovasi dari Schneider Electric tersebut melindungi rumah dari bahaya korsleting dan kelebihan beban penggunaan arus listrik. Alat ini juga mengantisipasi risiko seseorang tersengat listrik ketika ada kebocoran, korsleting, atau bahkan kebakaran karena arus listrik.
Schneider Electric juga memberikan simulasi cara merangkai MCB dan RCBO Slim di dalam MCB Box. Tujuannya, agar para Kompasianer yang hadir diajak mengenal langsung fungsi peranti tersebut.Syarat nya agar perakitan benar, pemasangan kabelnya harus sesuai aturan agar tidak terjadi korsleting atau hubungan pendek Listrik Rumah. MCB Box yang berisi beberapa MCB, ELCB, RCBO yang dipakai untuk simulasi merangkai kabel itu kemudian dinilai oleh teknisi dari Schneider Electric yang menentukan kelompok dari Kompasianer Arum Sukapto yang menang, sedangkan kelompok saya tidak beruntung karena ada kesalahan pemasangan kabel.
Karena itu pastikan alat-alat perangkat listrik di rumah Anda aman dengan memakai produk internasional Schneider Electric yang sudah SNI. Apalagi nanti kalau program daya pelanggan listrik hanya dibatasi menjadi tiga kategori yaitu 450 VA dan 900 VA (subsidi), pelanggan 4.400 VA dan 13.000 VA, serta 13.000 VA ke atas. Maka akan banyak alat listrik MCB yang harus diganti.Pastikan rumah Anda aman dari bahaya kebakaran dengan memakai perangkat alat listrik yang asli bukan palsu.